PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN VARIABEL PEMEDIASI
KEPUASAAN KERJA PADA PDAM KOTA MADIUN
BAB I
LATAR BELAKANG
Sumber
daya manusia memegang peran yang sangat penting, sumber daya manusia dipandang
sebagai faktor pendorong yang utama dalam menentukan keberhasilan suatu
perusahaan. Memacu motivasi pegawai harus dilakukan untuk mendorong pencapaian
kinerja yang baik. Motivasi merupakan proses pemberian motif (penggerak)
bekerja kepada para pegawai sehingga mereka mau bekerja demi tercapainya tujuan
perusahaan secara efektif dan efisien. Pegawai dalam suatu perusahaan dapat
dimotivasi dengan memberikan apa yang menjadi kebutuhan dan keinginannya. Namun
pemberian motivasi kerja dapat menjadi sulit karena apa yang dianggap penting
bagi seseorang belum tentu penting bagi orang lain. Pada dasarnya faktor-faktor
motivasi dikelompokan menjadi dua kelompok, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal (Prabu, 2005). Faktor internal (karakteristik pribadi) dalam motivasi
meliputi kebutuhan, keinginan dan harapan yang terdapat di dalam pribadi.
Faktor eksternal (karakteristik perusahaan) terdiri dari lingkungan kerja,
gaji, kondisi kerja, dan kebijaksanaan perusahaan, dan hubungan kerja seperti
penghargaan, kenaikan pangkat, dan tanggung jawab.
Kepuasaan
kerja merupakan penilaian, perasaan atau sikap seseorang atau pegawai terhadap
pekerjaannya dan berhubungan dengan lingkungan kerja, jenis pekerjaan,
kompensasi, hubungan antar rekan kerja, hubungan sosial ditempat kerja dan
sebagainya (Koesmono, 2005). Dapat dikatakan pula bahwa kepuasaan kerja adalah
dipenuhinya keinginan dan kebutuhannya melalui kegiatan bekerja. Kebutuhan
merupakan salah satu faktor yang penting untuk memotivasi pegawai karena
sebagai manusia pasti memiliki aneka kebutuhan primer dan sekunder. Pegawai
akan termotivasi jika kebutuhannya terpenuhi, dengan terpenuhinya kebutuhan
maka akan timbul kepuasaan kerja yang berdampak positif pada kinerja pegawai
pada perusahaan. Kinerja adalah suatu
hasil kerja yang dicapai seorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta
waktu (Hasibuan, 1994). Penelitian ini
mereplikasi sebagian model penelitian yang dilakukan oleh Koesmono (2005).
Peneliti mengambil variabel motivasi terhadap kepuasaan kerja serta dampaknya
pada kinerja pegawai tanpa menyertakan variabel budaya-budaya organisasi
seperti model penelitian Koesmono (2005) dengan tujuan untuk memperdalam
analisis. Penelitian dilakukan di PDAM kota Madiun dengan pegawai PDAM kota
Madiun sebagai populasinya.
BAB II
TUJUAN PENELITIAN
a. Untuk menguji pengaruh
motivasi terhadap kepuasan kerja pegawai di PDAM kota Madiun.
b. Untuk menguji pengaruh
motivasi terhadap kinerja pegawai di PDAM kota Madiun.
c. Untuk menguji pengaruh
kepuasaan terhadap kinerja pegawai di PDAM kota Madiun.
d. Untuk menguji bahwa kepuasaan
kerja merupakan variabel pemediasi antara motivasi dengan kinerja pegawai.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penyampelan
Metode yang digunakan adalah
metode survei. Populasi dari penelitian ini adalah pegawai tetap di PDAM Madiun
yang berjumlah 156 tidak termasuk direksi. Penentuan pengambilan sampel
menggunakan metode non probability sampling . Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan sampling jenuh.
Pengukuran Variabel
Variabel motivasi kerja ini
secara operasional diukur dengan menggunakan tiga indikator meliputi kebutuhan,
keinginan harapan, dan lingkungan kerja (Prabu, 2005). Pengukuran motivasi
berjumlah sepuluh item pernyataan.
Variabel kepuasaan kerja ini secara operasional diukur dengan
menggunakan lima indikator. Indikator yang digunakan untuk mengukur kepuasan
kerja adalah jenis pekerjaan, ganjaran yang pantas, kondisi kerja yang mendukung,
rekan pekerja yang mendukung, dan kesesuaian kepribadian-pekerjaan. Pengukuran
kepuasaan kerja berjumlah sepuluh item pernyataan. Variabel kinerja ini secara operasional
diukur dengan menggunakan lima indikator. Indikator yang digunakan untuk mengukur
kinerja adalah kualitas kerja karyawan, kuantitas kerja karyawan, ketepatan
waktu, keterampilan dan tingkat pengetahuan karyawan, dan standar professional
kerja (Mas’ud, 2004). Pengukuran kinerja perusahaan berjumlah lima item
pernyataan.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian
ini meliputi uji kualitas data (uji validitas dan reliabilitas), uji asumsi
klasik, dan uji hipotesis. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 18.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui
apakah ada pengaruh antara variabel. Berikut adalah rangkuman hasil analisis
regresi sederhana dan regresi berganda serta path analysis.
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa
variabel motivasi diperoleh t hitung sebesar 8,895 dengan signifikansi sebesar
0,000. Sehingga hipotesis yang menyatakan motivasi berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja diterima.
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat
bahwa variabel motivasi diperoleh t hitung sebesar 0,517 dengan signifikansi
sebesar 0,606 sehingga hipotesis yang menyatakan motivasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai ditolak. Sedangakan variabel kepuasaan
kerja diperoleh t hitung sebesar 5,609 dengan signifikansi sebesar 0,000
sehingga hipotesis yang menyatakan kepuasaan kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai diterima.
Tabel 3 menunjukan bahwa pengaruh
total motivasi pada kinerja pegawai (0,41449) lebih besar daripada pengaruh
langsung motivasi pada kinerja pegawai (0,052). Hasil ini menunjukan hipotesis
keempat yang menyatakan bahwa kepuasan kerja merupakan variabel pemediasi
terhadap motivasi dengan kepuasan kerja terdukung.
Pembahasan
Pengaruh Motivasi terhadap
Kepuasan Kerja
Hasil penelitian ini menemukan
bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasaan kerja dan mendukung
pernyataan Hasibuan dalam Prabu (2005) yang menyatakan bahwa manusia adalah
makhluk sosial yang berkeinginan.
Pengaruh Kepuasan terhadap Kinerja Pegawai
Hasil penelitian ini menemukan
bahwa kepuasaan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai,
penelitian ini mendukung pernyataan Hasibuan (2003) yang menyatakan bahwa
seseorang cenderung bekerja dengan penuh semangat apabila kepuasan dapat
diperolehnya dari pekerjaannya dan kepuasan kerja karyawan merupakan kunci
pendorong moral, kedisiplinan, serta prestasi kerja karyawan dalam mendukung
terwujudnya tujuan perusahaan. Pegawai yang puas saat bekerja pada
perusahaannya, berkontribusi positif bagi peningkatan kinerjanya.
Hubungan Antara Variabel Motivasi, Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai
Dapat dilihat pada tabel 3 bahwa
nilai pengaruh secara tidak langsung lebih besar dari pada nilai pengaruh
secara langsung sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa
kepuasan kerja merupakan variabel pemediasi antara motivasi dengan kinerja
pegawai diterima. Hasil penelitian ini mendukung pernyataan Muljilani (2002)
bahwa motivasi dapat berpengaruh pada peningkatan kinerja secara berkelanjutan
melalui kepuasan kerja. Pegawai akan termotivasi untuk mencapai faktor pemuas
kerjanya yang berupa penghargaan dari perusahaan yang sesuai dengan
pengharapannya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari penelitian yang dilakukan
ditemukan hasil sebagai berikut: 1)
Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasaan kerja pegawai.
2) Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. 3)
Kepuasaan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai. 4)
Kepuasaan kerja merupakan variabel pemediasi antara motivasi dengan kinerja
pegawai.
Dari hasil penelitian ini dapat
diberikan saran, pertama bagi praktisi bahwa: 1) Temuan penelitian motivasi
berpengaruh signifikan pada kepuasaan kerja, berimplikasi direktur PDAM kota
madiun untuk mempertahankan dan terus meningkatkan motivasi pada pegawainya
seperti pemenuhan kebutuhan dan keinginan yang sesuai harapan, fasilitas kerja
terpenuhi, hubungan baik dengan rekan sekerja, serta keamanan di lingkungan
kerja dalam menciptakan kepuasaan kerja yang lebih tinggi dari sebelumnya. 2)
Temuan penelitian kepuasaan kerja berpengaruh signifikan pada kinerja pegawai
berimplikasi direktur PDAM Kota Madiun untuk mempertahankan dan terus berusaha
meningkatkan pemberian faktor- faktor pembentuk kepuasaan kerja seperti gaji
dan tunjangan sesuai dengan tingkat pendidikan dan masa kerja, pemberian reward
atas prestasi, hubungan baik dengan rekan sekerja, beban kerja sesuai kemampuan
sebagai usaha menciptakan kinerja pegawai yang lebih baik dari pada sebelumnya.
3) Temuan penelitian motivasi berpengaruh signifikan pada kinerja pegawai
melalui kepuasaan kerja berimplikasi direktur PDAM Kota Madiun untuk
mempertimbangkan penciptaan faktor-faktor pembentuk kepuasaan kerja yang sesuai
dengan faktor-faktor pembentuk motivasi untuk menghasilkan kepuasan kerja yang
tinggi.
Kedua , bagi Penelitian
Selanjutnya: 1) Peneliti yang ingin meneliti tentang motivasi, kepuasaan kerja,
dan kinerja pegawai sebaiknya mempertimbangkan beberapa variabel bebas yang
belum tercakup seluruhnya dalam penelitian ini (misalnya: budaya organisasi
(Koesmono, 2005), kepemimpinan (Brahmasari, 2008)). 2) Pada penelitian
selanjutnya peneliti harus melakukan pemilihan waktu yang tepat ketika menyebar
kuesioner seperti ketika responden sedang istirahat. Hal ini karena kuesioner
yang tidak kembali dalam penelitian ini disebabkan target responden disibukkan
oleh pekerjaan sehingga tidak punya cukup waktu untuk bersedia mengisi
kuesioner. 3) Penelitian selanjutnya diharapkan memperluas populasi pada banyak
organisasi yang berbeda dalam satu industri untuk memperluas generalisasi hasil
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Saifuddin. 2000. Reliabilitas dan Validitas . Edisi
ketiga. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta:
BPFE.
Hasibuan, Malayu SP. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Gunung Agung.
Koesmono, Teman. Pengaruh Budaya Organisasi terhadap
Motivasi dan Kepuasan Kerja serta Kinerja Karyawan pada Sub Sektor Industri
Pengolahan Kayu Skala Menengah di Jawa Timur . Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan, Vol. 7, No. 2, September 2005: 171-188.
Mas’ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis Organisasional Konsep
dan Aplikasi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Mathis, Robert L dan John H. Jackson. 2006. Manajemen Sumber
Daya Manusia Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
Muljilani, Ninuk. Kompensasi Sebagai Motivator Untuk
Meningkatkan Kinerja Karyawan . Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 4,
No. 2, September 2002: 108 – 122.
Prabu, Anwar. 2005. Pengaruh Motivasi terhadap kepusaan
kerja pegawai BKKBN MUARA ENIN . Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol. 3
No. 6. Desember 2005.
Robbins, Stephen. 1996. Perilaku Organisasi. Jakarta:
Prenhallindo.